" jamuan cinta syurgawi "

blogmap

syekh Google

Rabu, 30 Maret 2011

MENYAMBUT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

Diriwayatkan dari Imam Shihabuddin Ahmad Bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’I di dalam Kitabnya “ An-ni’matul Kubra alal Aalam”.

Telah di sebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah ( Rabiul awal ) saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW sudah semakin mendekati, Allah SWt semakin melimpahkan bermacam-macam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai malam tanggal 1 hingga malam 12 rabiul awawl malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad SAW.

Pada malam ke-1 : Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga beliau Sayyidah Amina merasa ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum di rasakan sebelumnya.

Pada malam ke-2 : Datang seruan berita gembira kepadanya ibunda Nabi SAW, yang menyatakan dirinya akan mendapati anugarah yang luar biasa dari Allah SWT.

Pada malam ke-3 : Datang seruan memanggil”Wahai Aminah….Sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan Mulia Muhammad Rasulullah SAW yang senan tiasa memuji dan bersyukur kapada Allah SWT”.

Pada malam ke-4 : Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih Malaikat secara nyata dan jelas.

Pada malam ke-5 : Sayyidah Aminah bermimpi dengan Nabi Allah Ibrahim AS.

Pada malam ke-6 : Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad SAW memenuhi Alam semesta.

Pada malam ke-7 : Sayyidah Aminah melihat Malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungin kediamanya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke-8 : Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar jelas mengumandangkan “ bahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi Agung, Kekasih ALLAH SWT pencipta alam semesta.

Pada malam ke-9 : Allah SWT semakin mencurahkan belas-belas kasih saying kaepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih , susah , sakit dalam jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam ke-10 : Sayyidah melihat tanah Tho’if danMina ikut bergembira menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.

Pda malam ke-11 : Saayidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.
Malam detik-detik kelahiran Rasulullah SAW tepat tanggal 12 Rabiul awwal jam 02 pagi . di malam ke-12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun, saat itu sayyid Abdul Mutholib ( kakek Nabi SAW ) sedang bermunajat kepada Allah SWT di sekitr Ka’bah. Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada yang menemaninya.

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita anggun , cantik dan jelita dan diliputi dengan cahaya yang memancar dan berkilau serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan..

Wanita poetama datng dan berkata” Sungguh berbahagialah Engkau Wahai Aminah , tidak ada di dunia ini wanita yang mendapat kemuliaan dan keberuntungan ssperti Engkau, sebenter lagi Engkau melahirkan Nabi yang Agung junjungan alam semesta. Beliaulah Nabi Muhammad SAW. Kenalilah aku ,bahwa aku istri Nabi Allah Adam AS ibunda seluruh umat manusia, aku di perintahkan Allah untuk menemanimu”.

Kemudian datanglah wamita yang kedua menyampaikan kabar gembira “ Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim AS di perintahkan Allah untuk menemanimu”.

Begitupula menghampiri wanita yang ketiga “ Aku adalah Asiyah binti Muzahim di perintahkan oleh Allah untuk menemanimu”.

Datanglah wanita yang keempat “ Aku adalah Mariyam ibunda Nabi Isa AS, Menyambut Putramu Muhammad Rasulullah”.

Sehingga semankin memuncak rasa kebahagiaan ibunda Nabi SAW yang tidak bias terlukiskan dengan kata-kata . Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidah Aminah dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah SWT dengan bermacam-macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa yang sanat indah berkilau dan salin berterbangan.

Detik berikutnya Allah bangun dari singgasana-Nya dan memerintahkan kepada malaikat Ridwan agar mengomandokan seluruh bidadari syurga agar berdandan dengan cantik dan rapih dan memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutra dengan bermahkota emas intan permata yang bergemelapan dan menebarkan wangi-wangian syurga yang harumya semerbak ke seluruh arah. Lalu triliyunan bidadari itu di bawanya ke alam dunia oleh malaikat Ridwan terlihat wajah bidadari itu sangat gembira.

Lalu Allah SWT memanggil “ Yaa Jibril….kepada serukan seluruh arwah para Nabi para Rasul para Wali agar berkumpul berbaris rapi ,bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar di sambut dngan baik dan suruhlah mereka menyambutnya. Maka gelarlah permadani yang cantikyang terbuat dari cahaya untuk menyambut kedangan Nabi Muhammad SAW.
Yaa Jibril… perintahkan kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahkan kepada Malaikat Ridwan agar membuka pintu-pintu syurga dan bersoleklah Engkau Wahai Jibril dengan sebaik –baiknya keindahan demi menyambut Kekasih-Ku Nabi Muhammad SAW.

Yaa Jibril… bawalah trilyunan malaikat yang ada di langit dan turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad SAW telah siap untuk di lahirkan dan sekarang telah tiba Nabi Akhiruzzaman.

Dan turunlah seluruh malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan trilyunan malaikat, lalau ibunda Rasulullah SAW di bumi, beliau melihat malaikat –malaikat itupun berdatanagan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi jagat raya. Pada saat itupula mereka semua berdzkir ber Tasbih, berTahmid dan pada saat itu pula datanglaglah burung putih berkilau cahaya mendekati Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Muhammad Rasulullah SAW, dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya , tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad SAW bersujud kepada Allah SWT seraya mengucapkan “Allahu Akbar…Allahu Akbar..Walhamdulillah katsiro, Wasubhanallohibukratan wa asiila”,.

Semakin mengucaplah kegembiraan seluruh alam dunia dan semesta dan terucaplah””


Ya Nabi Salam ’Alaika
Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika


Asyroqol Kaunub Tihaja
Biwujudil Musthofa Ahmad
Wali Ahli Kauni Unsun
Wa Suruun Qod Tajaddal

Allah Ya Nabi Salam ’Alaika
Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika


Fathrobu Ya Ahlan Masani
Fahazhoru Yummi Ghorrod
Wastahidu Bijamalin
Fauqo Fil Husni Tafarrod


Allah Ya Nabi Salam ’Alaika
Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Falirobbi Kullu Hamdin
Jala’al Ya Surohul’ad
Izhabana Biwujudin
Musthofal Hadi Muhammad


Allah Ya Nabi Salam ’Alaika
Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini
Marhaban Marhaban Jaddal Husaini
Marhaban Walanal Busyro Bisa’din
Marhaban Mustamirin Laisa Yanfat

Marhaban Marhaban Ya Nurol ’Aini
Marhaban Marhaban Jaddal Husaini
Marhaban Haitsu Utina Atho’an
Marhaban Jama’al Fakhrol Mu’abbad

Falirobbi Kullu Hamdin
Marhaban Marhaban
Jala’al Ya Surohul’ad
Marhaban Marhaban

Marhaban Ya Nurol ’Aini
Marhaban Marhaban
Marhaban Jaddal Husaini
Marhaban Marhaban

Ya Rasulallahi Ahlan Bika
Inna Bika Nus’ad
Wabijahih Ya Ilahi
Jud Wabaligh Kulla Maqsod

Ya Nabi Salam ’Alaika
Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Washolatullahi Taghsya
Asyrofal Rusli Muhammad
Washolatullahi Taghsya
Asyrofal Rusli Muhammad

Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban
Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban

Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban
Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban

Wasalamun Mustamirun
Kulla Hinni Ya Tajaddal
Sholallahu ’Alaa Muhammad Marhaban
Sholallahu ’Alaihi Wa Salam Marhaban

Matanya bagaikan telah di pakaikan sifat mata, senyum indah terpancar dari wajahnya dan hancurlah berhala-berhala dan bergembiralah semua alam semesta menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW yang Mulia…



Read more >> Lihat selengkapny jgn lupa baca bismilah

Cinta yang agung

Khalil Gibran
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”
Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
Read more >> Lihat selengkapny jgn lupa baca bismilah

Uraian Cinta Mawlana Jalaluddin Rumi (q) "Fihi ma fihi"



Telah kuuraikan Cinta dan kupaparkan panjang lebar
Namun kala kudatangi dia, aku malu pada uraianku.
Walau lidah sanggup menerangkan apa itu Cinta Namun
keterangan Cinta yang tanpa lidah lebih terang lagi.

Pena begitu gegabah menulis tentang Cinta. Namun
begitu mencapai Cinta, kata-kata pecah
berkeping-keping. Untuk menguraikan Cinta, akal tak
berdaya bagai keledai jatuh dilumpur. Cinta sendirilah
yang menerangkan cinta dan kisah cinta.

Matahari membuktikan keberadaannya dengan sinarnya
sendiri. Jika bukti sudah ada, jangan palingkan
wajahmu darinya. Jika tergantung bentuk dan warna, ia
bukan cinta: Warna akan luntur, begitulah cinta sesaat
harus kuenyahkan dari dirimu. Ia harus ditukar dengan
Cinta sebenarnya dan apa saja selain 'Aku' enyahkan
dari sampingmu.

Read more >> Lihat selengkapny jgn lupa baca bismilah